Transformasi pendidikan kedokteran melalui teknologi digital merupakan hal yang tidak bisa dihindari di era digital ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, pendidikan kedokteran pun harus ikut bertransformasi agar dapat menghasilkan tenaga medis yang siap bersaing di era yang semakin modern ini.
Menurut Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, Sp.OG(K), MARS, Ph.D., Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, “Teknologi digital memberikan kemudahan dan efisiensi dalam proses pembelajaran kedokteran. Dengan adanya teknologi digital, mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi kesehatan secara cepat dan akurat.”
Salah satu contoh implementasi transformasi pendidikan kedokteran melalui teknologi digital adalah penggunaan simulasi medis. Menurut Dr. dr. Endang Sutisna Sulaeman, Sp.M(K), Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Simulasi medis memungkinkan mahasiswa untuk berlatih secara virtual tanpa harus langsung berinteraksi dengan pasien. Hal ini membantu mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang praktek kedokteran tanpa harus merasa khawatir akan kesalahan yang dapat terjadi pada pasien.”
Tidak hanya itu, teknologi digital juga memungkinkan adanya pembelajaran jarak jauh (distant learning) yang memudahkan mahasiswa untuk mengakses materi pembelajaran kapan saja dan di mana saja. Menurut Prof. dr. Budi Wiweko, Sp.OG(K), Ph.D., Ketua Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Dengan adanya pembelajaran jarak jauh, mahasiswa dapat mengatur waktu belajar sesuai dengan kebutuhan masing-masing tanpa harus terikat oleh waktu dan tempat.”
Dengan demikian, transformasi pendidikan kedokteran melalui teknologi digital bukan hanya sekedar wacana, namun sudah menjadi kebutuhan yang harus segera diimplementasikan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tenaga medis yang dihasilkan dapat terus berkembang dan bersaing di era digital yang semakin canggih ini.